Perancang busana adalah pencipta! Peragaan busana dan pekan mode menarik para fashionista bahkan di saat ketidakamanan finansial ini. Catwalk penuh dengan model-model cantik yang menampilkan koleksi glamor, namun dengungan pekan mode semakin redup.

Ketidakstabilan sosial dan keuangan yang dialami dunia saat ini telah memengaruhi industri fashion dan perancang busana. Namun di saat krisis tidak perlu putus asa anda hanya perlu memanfaatkan situasi yang diberikan sebaik mungkin. Ini sepertinya menjadi moto para desainer yang membuat koleksinya tahun ini. Bahkan desainer papan atas di pekan mode telah beradaptasi dengan tren ini. Koleksinya terlihat membumi dan lebih wearable dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Namun, meskipun ada kesamaan dari mana para desainer pergi ketika mereka memulai koleksi mereka, ada banyak perbedaan dalam gaya dan sikap pakaian mereka. Kita sebenarnya bisa memisahkan tren dan gaya fesyen menurut beberapa ibu kota terbesar dunia. Misalnya, skena Prancis didominasi oleh desainer seperti Gautier, Nina Ricci, dan banyak lainnya. Namun, Paris tampaknya akan kehilangan mahkota fesyennya ke London. Beberapa desainer terbaik di sini adalah Vivienne Westwood, Sir Hardy Amies, Christopher Kane dan masih banyak lagi.

Desainer Prancis selalu menghormati tren chic dan berkelas dan berfokus pada gaya glamour tinggi. Pakaian mereka canggih dan hampir selalu disertai dengan aksesori yang cerdas. Memiliki butik dan pertunjukan di seluruh dunia, mereka tampaknya memiliki selera estetika fashion yang berlaku setiap saat. Para desainer Inggris di sisi lain membuat pakaian konservatif menggunakan bahan mewah. Kreasi mereka membawa kita pada gagasan tentang royalti dan martabat.

Gaya para desainer adalah ciri khas kota tempat mereka tinggal, namun memilih item pakaian tertentu adalah selera pribadi. Ada banyak tren dan gaya fesyen, tetapi Anda harus selalu berinvestasi pada pakaian yang mewakili diri dan kepribadian Anda.