Setiap kali kita melihat orang sebagai bagian dari kelompok, bukan sebagai individu, kita menginjak tanah yang berbahaya. Saya tidak peduli untuk dicirikan oleh atribut yang dianggap umum dari demografi populasi saya, yaitu. baby boomer adalah pemalas yang egois, generasi saya, dll. Konyol jika berpikir jutaan orang memiliki kesamaan yang cukup untuk memungkinkan kita berpikir bahwa kita memahami sesuatu tentang seseorang, tanpa benar-benar mengenal orang itu.

Tidak ada generalisasi seperti itu yang lebih jelas daripada pemikiran kita tentang orang tua kita. Sebagian besar lansia adalah orang yang sehat, aktif, dan mandiri. Mereka mungkin masih dipekerjakan secara aktif, menjadi sukarelawan, membimbing, atau berkontribusi dalam berbagai cara untuk keluarga dan komunitas mereka. Mereka adalah negarawan senior, hakim, dan konsultan. Di luar kecerdasan asli, mereka membawa kebijaksanaan yang diperoleh dengan menghadapi kesulitan.

Para penatua juga tidak semuanya miskin. Sebagian besar kekayaan di negara kita dipegang oleh orang-orang yang berusia di atas enam puluh tahun. Banyak penatua terus menjalankan bisnis, mengelola investasi, dan berkontribusi pada organisasi amal. Mereka adalah salah satu kelompok usia yang paling aktif secara politik, terus mempengaruhi agenda politik nasional dan lokal.

Proses penuaan adalah sesuatu yang tidak dapat kita hindari, tetapi juga bersifat individual. Beberapa orang memperkirakan hingga 70% risiko kesehatan kita berkaitan dengan faktor gaya hidup, bukan faktor keturunan. Risiko penyakit serius, penyakit kronis, dan kecacatan memang meningkat seiring bertambahnya usia. Orang-orang lanjut usia mengetahui fakta-fakta tersebut, dan banyak yang memutuskan untuk melakukan apa yang dapat mereka lakukan untuk tetap sehat. Mereka mengambil pendekatan pragmatis, memperhatikan pola makan dan berolahraga. Mereka tetap tertarik dan terlibat di dunia.

Mampu mengatasi stres adalah kunci lain untuk kesehatan sebagai orang dewasa yang matang. Ilmu pengetahuan semakin banyak belajar tentang efek negatif dari stres pada tubuh. Stres menyebabkan kadar kortisol ‘hormon stres’ meningkat, yang dikaitkan dengan kombinasi faktor risiko, yang disebut sindrom metabolik. Memiliki faktor risiko ini sangat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan diabetes. Berhasil mengelola stres benar-benar bisa menjadi penyelamat hidup. Orang tua sering mengembangkan sikap dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengelola stres.

Ageisme merugikan orang yang lebih tua seperti halnya prasangka dalam bentuk apa pun. Alih-alih menilai kemampuan atau kapabilitas seseorang berdasarkan usianya, kita harus melihat melampaui angka dan melihat seseorang, lengkap dengan pengetahuan, pengalaman unik, dan perspektifnya sendiri. Dengan demikian, kita akan diperkaya dengan mengetahui seseorang dengan kebijaksanaan yang belum kita peroleh.